Selasa, 19 Mei 2009

Sejarah Nasional Indonesia

Tentang penjelasnnya ^.^

Dosenku bilang...
Kata Nasional yang diapakai padsa salah satu judul buku sejarah, merupakan ide yang baik. Baik untuknya, dan mungkin tidak untukku.
Karena menurutku, kata Nasional sendiri di sini bersifat ambigu. Sekali melihat, aku merasa kata nasional menjadi mempersempit. Namun dari penjelasannya, Nasional pada buku itu mencerminkan proses menuju natie. Sedangkan, apabila kata nasinal pada judul buku itu dihilangkan, ia berkata, maka yang diceritakan pada buku itu haruslah Indonesia dalam arti sebenarnya.

Mari coba kujelaskan,
Kata Indonesia baru dikenal pada awal abad 20, dan mulainya perbendaharaan Indonesia dicantumkan pada suatu nama organisasi, bukanlah pada organisasi pertama indonesia (jelas bukan Budi Utomo, SDI, SI). Organisasi itu adalag Perhimpunan Indonesia yang baru berdiri pada sekitar tahun 1920an. Dengan kata lain, sebelum itu, kemungkinan sekali nama Indonesia sama sekali belum terpikirkan. Jadi, jelas sekali kalau penggunaan Sejarah Indonesia hanya relevan sesudah Indonesia itu telah terpikirkan. naha nah, semua itu menurut dosenku...

kalau menurutku sendiri, lebih relevan memakai sejarag Indonesia daripada sejarah NAsional Indonesia untuk menjelaskan atau menceritakan peristiwa-peristiwa semenjak kedatangan nenek moyang Indonesia. Karena bila memakai kata NAsional, seolah-olah penyatauan segala bangsa yang ada di Indonesia ini sudah terjadi sejak dulu. Padahal bahkan setelah adanya budi Utomo yang banyak orang dikatakan pelopor kebangkitan Nasional, masih banyak etnosentrisme yang tertanam pada tubuh setiap bangsa di Indonesia. Termasuk Jawa, yang menjadi tonggak perjalanan Budi Utomo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar